KARYA TULIS
ILMIAH
“ SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA“
Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si
![Image result for logo umb](https://mercubuana.ac.id/id/images/zt_bravi/logo_baru_umb.jpg)
Disusun Oleh:
Theresia Magdalena
(43218110075)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
sanpaikan kepada Tuhan YME yang telah memberikan petunjuk Nya dalam
menyelesaikan makalah ini. Adapun latar belakang penulis membuat TUGAS SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Sebagai dosen mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen.
Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam rangka
penyelesaikan proposal ini, selain itu kerja sama yang baik diantara semua
pihak yang terlibat dengan penulis membuat proposal ini dapat terselesaikan
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Seperti kata pepatah,
tidak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih
jauh dari sempurna, masih banyak hal yang kurang dalam penulisan proposal ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
penulis dapat memperbaikinya. Harapan penulis, semoga proposal ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua.
Jakarta, 14
Oktober 2019.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem manajemen basis data
mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar yang digunakan oleh perusahaan
dalam transaksi-transaksinya sehari-hari. Data harus diorganisasikan sehingga
para manajer dapat menemukan data tertentu dengan mudah dan cepat untuk
mengambil keputusan. Perusahaan memecah keseluruhan koleksi data menjadi
sekumpulan tabel data yang saling berhubungan, kumpulan-kumpulan kecil data
yang saling terhubung ini akan mengurangi pengulangan data sehingga pada
akhirnya konsistensi dan akurasi data makan meningkat.
Dewasa ini sebagian besar
perusahaan menggunakan basis data yang mengikuti suatu struktur relasional. Dua
alasan penting di balik penggunaan struktur ini adalah bahwa struktur basis
data relasional mudah untuk digunakan dan hubungan di antara tabel di dalam
struktur bersifat implisit. Kemudahan penggunaan telah memberanikan banyak
manajer untuk menjadi pengguna langsung dan sumber basis data.
Meningkatnya arti penting basis
data sebagai sumber daya yang mendukung pengambilan keputusan telah
mengharuskan para manajer mempelajari lebih jauh perancangan penggunaan basis
data. Dalam makalah ini penulis akan mencoba memaparkan mengenai bagaimana
sistem manajemen basis data.
B. Rumusan Masalah
Yang
menjadi rumusan masalah dalam makalah ini ialah:
a. Apa yang dimaksud dengan Manajemen
Sumber Daya Data?
b. Apa yang dimaksud dengan organisasi data?
c. Bagaimana struktur Basis data?
d. Bagaimana contoh basis data relasional?
e. Bagaimana membuat dan menggunakan basis
data?
f. Bagaimana personel basis data?
g. Bagaimana menempatkan sistem manajemen
basis data dalam perspektif?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini ialah:
a. Untuk menyelesaikan tugas kelompok mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen
b. Untuk mengetahui apa itu Manajemen Sumber
Daya Data dan organisasi data
c. Untuk mengetahui bagaimana struktur data
d. Untuk mengetahui bagaimana contoh basis
data relasional
e. Untuk mengetahui bagaimana membuat dan
menggunakan basis data
f. Untuk mengetahui bagainama personel
basis data dan bagaimana menempatkan sistem manajemen basis data dalam
perspektif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen Sumber Daya Data
Data adalah sumber daya penting
organisasi yang perlu dikelola seperti mengelola aset penting dalam bisnis
lainnya. Saat ini, perusahaan tidak dapat bertahan hidup atau berhasil tanpa
data yang berkualitas mengenai internal danlingkungan eksternal mereka.
Manajemen sumber daya data, yaitu sebuah aktivitas manajerial yang
mengaplikasikan teknologi sistem informasi seperti manajemen database, gudang
data, dan alat manajemen data lainnya dalam tugas untuk mengelola sumber daya
data organisasi agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan bisnis mereka.
B. Organisasi Data
Komputer pada awalnya digunakan
untuk memecahkan masalah-masalah yang membutuhkan kalkulasi angka yang rumit
dan membsankan yang membutuhkan sedikit inputdan output. Dewasa ini perusahaan
membutuhkan jumlah input dan output yang sangat besar. Perusahaan sering kali
membutuhkan komputer untuk memecahkan masala yang sama dengan input yang
berbeda secara berulang kali.
Perusahaan menyimpan data yang
cukup besar di sistem informasi berbasis komputernya karena perusahaan tersebut
melakukan begitu banyak transaksi bisnis. Agar dapat menggunakan data dan terhndar dari kekacauan
konsep “data” telah dipecah dan dikurangi menjadi konsep yang lebih kecil yang
akan menyediakan balok-balok pembangun yang dapat dikombinasikan untuk
meghasilkan kembali data awal dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat
diakses.
Hirarki
data.
Data
bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki
field-field data yang bergabung untuk membentuk record, dan record yang
bergbung ubtuk membentuk file. Field Data adalah unit data yang terkecil;
mencerminkan jumlah data yang terkecil yang akan ditarik dari komputer pada
satu waktu. Contoh field data dapat berupa kode matakuliah. Record adalah suatu
koleksi field-field data yang saling berhubungan. File adalah koleksi record
yang saling berhubungan, seperti satu filedari seluruh record yang berisi field
kode-kode matakuliah dan namanya.
Basis
data adalah sekumpulan file yang berada dibawah kendali piranti perangkat lunak
sistem manajemen atau data perusahaan yang dikendalikan dan diadministrasikan
oleh sistem manajemen basis data. Bisa dikatakan bahwa basis data adalah
kumpulan dari semua data berbasis komputer.
Spreadsheet
sebagai Basis Data Sederhana
Tabel yang berisi baris dan kolom dapat
disajikan dalam suatu spreadsheet.Konsep tabel merupakan konsep yang penting,
karena struktur basis data relasional , secara konseptual serupa dengan
sekumpulan-sekumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebagian besar
istilah yang digunakan oleh spesialis informasi yang berkerja dengan sistem
menejemen basis data akan berhubungan dengan istilah-istilah yang dipergunakan
untuk menjelaskan tabel-tabel, tetapi dengan beberapa istilah dan konsep
tambahan yang dibutuhkan .
Flat
Files
Flat file (file datar) adalah suatu tabel
yang memiliki kolom-kolom yang berulang.
Normalisasi
(normalization) adalah suatu proses formal untuk menghapus field field data
yang berulang (redundant) sambil tetap menjaga kemampuan basis data untuk tetap
menambah, mengubah, dan menghapus tanpa menyebabkan kesalahan.
Field
Field kunci
Kunci (Key) di suatu tabel adalah suatu
field (kombinasi field) yang berisi satu nilai yang secara unik
mengidentifikasi masing–masing record di dalam tabel. Kandidat kunci (key
candidate) adalah sebuah field yang secara unik mennggidentifikasi
masing-masing baris tabel namun tidak dipilih menjasi kunci.
Tabel-tabel
yang Berhubungan
Tabel-tabel tersebut berbagi satu field
yang sama, yaitu Kode, dan nilai field Kode menentukan baris-baris mana didalam
tabel yang tergabung secara logis.
C. STRUKTUR BASIS DATA
Struktur basis data adalah cara data
diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian
diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis data.
Sistem
manajemen basis data (DBMS) adalah suatu peranti lunak yang menyimpan struktur
basis data, data itu sendiri , hubungan di antara data di dalam basis data,
nama-nama formulir, jenis-jenis data, angka di belakang desimal, jumlah
karakter, nilai-nilai default, dan seluruh uraian field lainnya.
Struktur
Basis Data Hierarkis
Struktur hirarkis ini dibentuk oleh
kelompok-kelompok data,subkelompok, dan beberapa subkelompok lagi, seperti
cabang dari sebuah pohon, untuk mendapatkan sebuah record dari satu cabang ke
cabang lainnya mengharuskan sistem manajemen basis data tersebut menavigasi
kembali ke persimpangan umum dari cabang-cabang tersebut. Struktur hierarkis
memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien, khususnya ketika sebagian
besar record di dalam basis data akan digunakan dalam suatu aplikasi.
Namun, ketika para manajer hanya
menginginkan sedikit record terpilih saja darjj sejumlah besar record di dalam
basis data, struktur hierarkis menjadi tidak efisien. Hal inil karena setiap
record basis data hierarkis memiliki satu field yang menunjuk pada alamat penyimpanan
dari record logis berikutnya di dalam basis data. Record-record tidak harus
disimpan dengan susunan fisik yang berurutan di dalam suatu alat penyimpanan.
Satu pointer akan menunjukkan record yang "berikutnya secara logis"
(record setelahnya), dan sistem manajemen basis data akan mengambil record yang
"berikutnya secara logis." Akan tetapi, keputusan managerial mungkin
hanya membutuhkan satu record yang spesifik untuk menghadapi suatu masalah
bisnis. Seorang manajer menginginkan satu record pesanan penjualan tertentu
untuk menghadapi keluhan pelayanan dari seorang 'pelanggan tertentu, dan'
bukannya sebuah daftar yang berisi ribuan pesanan pembelian yang diterima pada
hari itu.
Struktur
Basis Data Jaringan
Struktur basis data jaringan dikembangkan
untuk memungkinlcan penarikan record-record tertentu. Ia memungkinkan satu
record tertentu menunjuk pada semua record lainnya di dalam basis data'' Gugus
Tugas Basis Data yang merupakan subkomite dari CODASYL mengeluarkan
spesifikasinya untuk struktur basis data jaringan pada tahun 1971.
Struktur
jaringan memecahkan permasalahan keharusan untuk menarik balik hingga kembali
ke "cabang" yang menyatukan basis data. Secara konseptual, setiap
record dalam basis data dapat menunjuk ke semua record lain di dalam basis
data, ibaratnya seperti meloncat ke setiap cabang pada sebuah pohon. Akan
tetapi, rentang kemungkinan koneksi yang begitu lebar ini juga merupakan
kelemahan dari penerapan struktur jaringan pada masalah-masalah praktis.
Mengizinkan setiap record menunjuk ke record-record yang lainnya akan terlalu
kacau. Bahkan profesional sistem informasi sekalipun akan mengalami kesulitan
dalam mengembangkah dan menggunakan basis data dengan menggunakan struktur
jaringan.
Struktur
Basis Data Relasional
Sekumpulan basis data seperti ini
terlihat seperti sekumpulan table-tabel yang mirip seperti table-tabel
spreadsheet.Relasi diantara table tidak disimpan sebagai petunjuk atau alamat;
sebagai gantinya, relasi antar table bersifat implisit.
Jika struktur hierarkis dan jaringan
mengandalkan diri pada relasi fisik (physical^ relationship) di dalam bentuk
alamat-alamat penyimpanan, relasi dalam struktur basis| data relasional adalah
implisit. Relasi implisit (implicit relationship) dapat secara tidakf langsung
berasal dari data. Ketika terdapat satu field (kolom) data yang sama dalam dual
tabeL'maka record (baris) dari kedua tabel tersebut akan dapat digabungkan
ketika nilai-nilail field datanya sama. Inilah cara bagaimana kita telah
menggabungkan bersama tabel-tabel JURUSAN dan MATA KULIAH dengan menggunakan
nilai-nilai dalam field Singkatan,
Konsep
dari suatu struktur basis data yang terdiri atas tabel-tabel di mana relasi
terbentuk secara implisit dengan mencocokkan nilai-nilai dalam field data yang
sama, akan mudah untuk dipergunakan dan dipahami. Kemudahan penggunaan memiliki
arti yang sangat penting. Ketika organisasi menjadi lebih "datar"
(ketika telah direorganisasikan sehingga memiliki lapisan manajemen yang lebih
sedikit), akan terdapat lebih banyak spesialis yang tersedia untuk mengumpulkan
data dari sistem berbasis komputer dan membuat laporan bagi manajer. Para
manajer dan staf profesional harus mengakses informasi secara langsung dari
suatu basis data agar dapat mendukung pengambilan keputusan yang mereka
lakukan. Struktur mirip tabel dari sistem manajemen basis data relasional
adalah sebuah format yang dapat dipahami dengan cepat oleh manajer maupun staf
profesional.
D. CONTOH BASIS DATA RELASIONAL
Contoh-contoh field data , tabel, dan
relasi di antara tabel akan memberikan latarbelakang untuk konsep-konsep basis
data yang akan disajikan . Suatu basis data bernama jadwal telah dibuat dari
tabel-tabel yang telah digunakan. Basis data akan memecahkan informasi kedalam
beberapa tabel karena jika informasi hanya disimpan pada satu tabel, maka akan
terdapat banyak nilai field data yang terduplikasi; sehingga menyebabkan data
menjadi berulang (redundant). Basis data akan mengurangi pengulangan data dalam
tabel-tabel.
Basis data akan meningkatkan konsistensi
data dan akurasi data. Ini merupakan masalah yang sangat penting. Manajer
mengambil keputusan yang sangat penting bagi operasi perusahaan dan oleh sebab
itu, mereka membutuhkan data yang akurat dan konsisten dengan data lain si dalam
basis data. Mengurangi jumlah pengulangan data adalah hal yang baik, tetapi
konsistensi dan akurasi data merupakan suatu hal yang vital.
Basis
Data Jadwal
Contoh yang dipergunakan di sini
diimplementasikan pada piranti lunak sistem menejemen basis data Microsoft
Access, namun implementasi ini akan serupa pada setiap produkk basis data
relasional lainnya. IBM, Oracle, Microsoft, dan banyak perusahaan lain
menyediakan peranti lunak sistem menejemen basis data relasional.
Konsep
Basis Data
Ketika pengguna memikirkan record di
dalam suatu basis data, mereka secara intuitif akan merasa bahwa urut-urutan
record yang ditampilkan dalam sebuah laporan merupakan cerminan dari
urut-urutan penyimpanan record tersebut di dalam disk komputer. Suatu sistem I
manajemen basis data dapat menampilkan data ini dalam suatu urut-urutan yang
logis dan i secara intuisif tepat, meskipun masing-masing record dari basis
data tersebut dapat tersebar,; di banyakyife dan terletak di seluruh penjuru
ruang penyimpanan komputer.
Dua
sasaran utama dari konsep basis date adalah untuk meminimalkan pengulangan data
"dan untuk memperoleh independensi data. Pengulangan data—seperti yang
telah dibahas sebelumnya dalam bab ini—akan membuang-buang ruang penyimpanan,
memperlambat pemrosesan record, dan moigundang ketidakkonsistenan data.
Independensi data (data independence)
adalah kemampuan untuk melakukan perubahan pada struktur data tanpa melakukan
perubahan pada program-program aplikasi yang memproses data. Sebagai contoh,
program komputer untuk memproses pesanan pembelian adalah program yang terpisah
dari data pesanan pembelian yang disimpan di dalam basis data. Independensi
data tercapai dengan menempatkan spesifikasi data di dalam tabel-tabel dan
kamus yang secara fisik terpisah dari program.
Ukuran field Kode dapat ditingkatkan dari
8 menjadi 10 karakter di dalam definisi tabel tanpa memengaruhi aplikasi apa
pun yang menggunakan field Kode. Ketika program-program komputer melakukan
akses langsung ke file-file data untuk mengambil data, mereka haras secara
eksplisit menyatakan format data. Hal ini akan memerlukan kode program komputer
untuk ditulis ulang jika "lmlah karakter untuk Kode mengalami perubahan
dari 8 menjadi 10. Jika terdapat 25 aplikasi komputer yang membutuhkan akses ke
field Kode, maka seluruhnya akan perlu dimodifikasi. Dengan independensi data,
tidak diperlukan penulisan ulang kode komputer lagi, karena satu-satunya
perubahan hanyalah pada definisi dari field tersebut di dalam basis data.
Kamus data (data dictionary) me'ncakup
definisi-definisi dari data yang disimpan di dalam basis data dan dikendalikan
oleh sistem manajemen basis data. Struktur basis data yang dimuat dalam kamus
data adalah kumpulan dari seluruh definisi field, definisi tabel, relasi tabel,
dan hal-hal lainnya. Nam* field data, jenis data (seperti teks atau angka atau
tanggal), nilai-nilai yang valid untuk data, dan karakteristik-karakteristik
lainnya akan disimpan dalam kamus data. Perubahan-perubahan pada struktur data
hanya dilakukan satu kali—di dalam kamus data; program-program aplikasi yang
mempergunakan data tidak akan ikut terpengaruh.
E. MEMBUAT BASIS DATA
Konsepnya, proses pembuatan sebuah basis
data akan melibatkan tiga langkah utama, yaitu:
a. Menentukan data yang anda butuhkan.
b. Menguraikan data tersebut.
c. Memasukkan data kedalam basis data.
Menentukan
kebutuhan data
Menentukan data yang perlu dikumpulkan
dan disimpan adalah langka penting dalam mencapai suatu system informasi
berbasis computer,kita dapat menggunakan 2 pendekatan dasar untuk menentukan
kebutuhan data yaitu Pendekatan pada proses(process-oriented) dan pemodelan
perusahaan.
Pendekatan yang berorientasi pada proses
Pendekatan ini juga disebut dengan
pendekatan yang berorientasi pada masalah(problem-oriented approach) dan
pemodelan yang berorientasi pada proses(process oriented modeling).Untuk
mendefinisikan kebutuhan data pada pendekatan ini memiliki langkah-langkah
berikut :
1.
Mendefinisikan masalah
2.
Mendefinisikan keputusan yang dibutuhkan
3.
Menjabarkan kebutuhan informasi
4.
Menentukan pemrosesan yang dibutuhkan
5.
Menentukan spesifikasi kebutuhan data
Alasan
mengapa pendekatan process-oriented kadang-kadang disebut pendekatan problem-oriented
adalah karena dimulai dengan masalah.
Pendekatan pemodelan perusahaan
Kekuatan pada pendekatan ini adalah
mengambil keuntungan dari sudut pandang sumber daya data perusahaan yang
luas,dan memiliki kelemahan yaitu kesulitan dalam mengaitkan data dari suatu
masalah bisnis ke data dari masalah bisnis yang lainnya.
Kelemahan
itu dapat diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data perusahaan dan
kemudian menyimpan data tersebut dalam basis data.
Diagram
Relasi Entitas
Diagram relasi entitas (entity
relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan dengan namanya,berhubungan dengan
data didalam entitas dan hubungan antar entitas.ketika pengguna dan specialis
informasi mulai untuk berkomunikasi tentang kebutuhan data untuk suatu system
informasi,mereka akan berbicara mengenai pengumpulan field-field data yang
saling berhubungan(Entitas) daripada field-field data individu.Tabel merupakan
hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit yang ukurannya kecil yang
mengikuti aturan-aturan struktur basis data.satu entitas dapat berubah menjadi
satu table,namun sering kali satu entitas dipecah menjadi menjadi beberapa
table.ERD adalah tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada table.
Diagram
Kelas
Teknik dimana data yang digunakan dalam
aplikasi dan tindakan-tindakan yang terkait dengan data dapat disajikan secara
grafis,dan merupakan beberapa model rancangan yang berorientasi pada
objek.Objek adalah bongkahan konseptual dari suatu system informasi data.
Diagram kelas terdiri atas
kelas-kelas yang memiliki nama,field-field didalam kelas,dan tindakan-tindakan
(metode)yang dilakukan atas kelas.Diagram kelas dibawah dimulai dengan nama
kelasdibagian atas kotak.
F. MENGGUNAKAN BASIS DATA
Kita biasanya berinteraksi dengan sebuah
basis dta dari sebuah komputer pribadi meskipun data tersebut berada ditempat
lain dalam jaringan. Formulir , laporan dan query aadalah metode-metode umum
yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu system
menejemen basis data.
Laporan
dan Formulir
Mayoritas interaksi pengguna dengan basis
data adalah melalui laporan dan formulir. Sebagian besar vendor piranti lunak
menejemen lunak basis data menawarkan GUI yang memudahkan pembuatan formulir
dan laoporan. Kebanyakan laporan dan formulir yang dibutukan oleh pengguna
dapat dibuat tanpa bantuan dari professional system informasi.
Perbedaan
terbesar antara formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir secara
tipikal menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan
ikhtisar data dan biasanya tidak melakukan aagregasi data dari banyak table
basis data. Perbnedaan terbesar antara formulir dan laporan adalah bahwa
formulir memiliki kemampuan ini namun jarang dipergunakan . perbedaan terbesar
antara formulir dan laporan adalah bahwa formulir dapat digunakan untuk
menambah, menghapus dan memodifikasi record-recor basis data. Menunjukkan bahwa
sebuah formulir untuk memasukkan matakuliah ke da;lam basis data. Formulir ini
dikembangkan Access, tetapi ia mewakili formulir lain yang dihasilkan oleh
sebagian besar piranti lunak DBMS paling besar.
NAVIGASI pengguna dapat melakukan
navigasi dari satui record berikutnaya dengan mempergunakan navigasi yang berada
di bagian bawah formulir. Icon pada baris navigasi memerintahkan formulir untuk
membuat satu record baru. Formulir memungkan dilakukannya pembuatan record
bariu maupun modivasi record-record yang sudah ada.
AKURASI Formul;ir akan menjalankan definisi
field data yang telah ditentukan ketika basis data dibuat. Definisi-definisi
tersebut dapat menentukan nilai-nilai valid tertentu, rentang data untuk
nilai-nilai numeric. Dan aturan-aturan yang lain yang mendukung akurasi. Ia
juga dapat menerapkan aturan-aturan yang berada berada diluar jangkauan
nilai-nilai data pada aplikasi area bisnis tertentu, bukannya satu aturan
nialai umum yang berlaku bagi keseluruhan pengguna basis data.
KONSISTENSI. Konsistensi adalah hal yang
sangat penting ketika nilai-nilai field dalam satu table dipergunakan untuk
menggabungkan recordnya ke table yang lain. Jika seseorang pengguna salah
memasukkan nilai field, maka artinya record tersebut tidak akan digabungkan ke
tabel-tabel yang lain. Perhatikan bahwa satu menu drop-down ditampilkan kepada
pengguana untuk memasukkan nilai. Field yang diberi label jurusan yang
menawarkan akan terkait dengan field singkatan dalam table MATA KULIAH. Field
tersebut menghubungkan satu record table MATAKULIAH ke satu record dalam table JURUSAN.
Menu drop down hanya akan menampilkan nilai-nilai yang telah dimasukkan ke
dalam field Singkatan dari table JURUSAN, jadai entri-entri didalam formulir
kana dibatasi agar konsisten diantara table.
PENYARINGAN. Basis data dapat memiliki
jumlah data yang luar biasa banyaknya. Pengguna mungkin ingin menyaring record
yang ingin dilihat dengan menggunakan formulir ini. Setiap field dalam formulir
dapat membuat filter sehingga hanya mata kuliah tingkat tiga yang akan
ditampilkan. Penyaringan membantu mengatasi kelebihan informasi. Ia juga dapat
,membatsi akses seseorang pengguna terhadap data dalam basis data jika ada
beberapa record tertentu yang ingin dirahasiakan.
SUBFORMULIR. mengilustrasikan kombinasi
formulir dan subformulir. Ketika pengguna memasukkan informasi matakuliah, pada
waktu yang bersamaan mereka mereka juga dapat memasukkan informasi mengenai
proyek-proyek.
LAPORAN adalah data teragregasi dari
basis data yang diformat dengan cara yang akan membantu pengambilan keputusan.
Sebagi contoh: adalah laporan yan menampilkan setiap jurusan dengan daftar
matakuliah yang diajarkandan proyek yang diisyaratkan untuk matakuliah
tersebut.
Satu asumsi dibuat oleh penghasil laporan
yaitu jika tidak terdapat detail pada record pada tingkat terendah, maka record
pada tingkat terendah, maka record pada tingkat tertinggi untuk detail tersebut
hendaknya tidak perlu ditampilkan. Mengilustrasikan bahwa table JURUSAN
berhubiungan ke bawah denagn table MATA KULIAH , yang selanjutnya berhubungan
kebawah dengan table PROYEK. Kecuali jika terdapat entry yang berhubungan dalam
table PROYEK, maka entry tebekl MATA KULIAH tidak akan ditampilkan. Jika tidak
ada record dari table MATA KULIAH yang dipergunakan maka record JURUSAN juga
tidak akan ditampilkan.
Mengharuskan laporan menampilkan record
bahkan ketika tidak ditemukan record yang sama di table yang lebih rendah
adalah suatu pekerjaan yang mudah. Tetapi jika para penggumna tidak mengetahui
bahwa laporan yang dibuat dengan aturan standart dapat pengecualian
record-record tertentu, maka mereka dapat mengambil keputusan yang kurang
terinformasi dengan baik.
Query
Beberapa pengguna ingin melangkah lebih
jauh dari laporan dan formu;lir untuk memberikan pertanyaan langsung ke basis
data. QUERY adalah suatu permintaan kepada basis data untuk menampiolkan
record-record yang dipilih. System manejemen basis data biasanya memberikan
antarmuka yang mudah untuk digunakan bagi para pengguna.
Query
pada umumnya memilih field data dalam jumlah terbatas dan kemudian membatasi
record-record yang ditampilkan berdasarkan stu kumplulan criteria tertentu.
Konsep
Query by-exemple adalah suatu hal yang signifikasi karena pentingnya arti
seorang manejer dapat melakukan akses langsung atas nilai-nilai basis data.
Formulir dan laporan dapat menampilkan sejumlah hasil yang menampilkan sejumlah
hasil yang mengaburkan hal-hal yang sebenarnya ingin ditemukan oleh menejemen.
Menejer dapat memanfaatkan QBE untuk dapat dengan cepat menemiukan data
tertentu untuk memecahkan masalah.
Bahasa
Query Terstruktur
Bahasa Query Terstruktur atau Struktured
Query Language (Sql) adalah kode yang digunakan oleh system manejemen basis
data relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis data-nya. Meskipun
pengguna dapat melihat Sebagai QBE, system basis data melihat bahasa query
terstruktur Piranti Lunak DBMS memiliki GUI dan program-program ‘wizard’ yang
dapat menuntun pengguna menggunakan query dengan cara yang mudah digunakan.
SQL telah menjadi topic yang penting
karena dua alas an. Pertama seiring dengan lebih banyak basis data yang dapat
diakses melalui WEB, menejer dan para professional lainnya perlu untuk
mengetahui bahwa SQL adalah metode pilihan untuk berinteraksi denagn basis data
berbasis WEB. Kedua, para menejer perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL
bukanlah hal yang sulit bagi sebagian besar kebtuhan data mereka.
Pemrosesan Basis Data
Lanjutan
Pemrosesan analitis on-line aanalytical
processing (OLAP) telah menjadi hal yang semakin umum dalam piranti lunak
system menejemen basis data. Vendor-vendor memasukkasn fitur ini untukl
memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan statistic
cross-tabulation. Sebagai contoh, salah satu field dalam table PROYEK berisi
angka nilaoi yang diberikan untuk proyek. Jika anda ingin mengetahui jumlah
dari seluruh nilai untuk proyek-proyek dalam setiap matakulih di setiap
jurusan, maka OLAP akan berguna.
Data
mining, data marts dan data werehousing mengacu pada kelompok konsep yang
melihat data perusahaan sebagau sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa
dan dikuasai. Ketiganya memusatkan perhatian pad metodologi yang menawarkan
akses yang cepat kepada para pengguna.
Knowledge discovery (penemuan
pengetahuan) adalah konsep menarik lainnya. Dengan berkembangnya basis data dan
semakin banyaknya jumlah data yang disimpan, bagaimana para pengguna dapat
mengetahui seluruh relasi diantara data? Apakah terdapat data yang penting
dalam bais data yang tidak dipergunakan? Knowledge mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
diatas dengan menganalisis pengguna data dan kesamaan data diantara table-tabel
berbeda.
G. PERSONEL BASIS DATA
Terdapat beberapa personel penting yang
berkaitan dengan basis data. Administrator basis data memiliki tanggung jawab
teknis maupun menejerial atas sumber daya basis data.
Administrator
Basis Data
Spesialis informasi yang ahli dalam
mengembangkan, menyediakan dan mengamankan basis data adalah administrator
basis data. Administrator basis data mengawasi seluruh aktivitas basis data.
Mereka harus memiliki keahlain menejerial maupun keahlian teknis yang tinggi.
Tugas-tugas DBA dapat dibagi menjadi empat area utama:perencanaan, implementasi
operasi dan keamanan:
Perencanaan
basis data
Mencakup bekerja dengan menejer-menejer
area bisnis dalam mendefinisikan kebutuhan data perusahaan.
Implementasi
basis data
Terdiri atas pembuatan basis data untuk
mengikuti spesifikasi dari sistem manajemen basis data yang dipilih, maupun
menyiapkan dan melaksanakan kebijakan dan prosedur bagi pengguna basis data.
Operasi
basis data
Meliputi penawaran program-program
pendidikan bagi para pengguna basis data dan memberikan bantuan jika
dibutuhkan.
Keamanan
basis data
Meliputi pengawasan aktivitas basis data
dengan menggunakan angka statistik yang diberikan oleh sistem menejemen basis
data.
Programer
Basis Data
Programmer basis data menunjukkan
spesialisasi dan seleksi tingkat tinggi. Mereka sering kali memiliki lebih
banyak pengalaman dan pelatihan daripada programmer-programer lain yang
dimiliki oleh perusahaan. Salah satu alasannya adalah bahwa basis data
merupakan pusat penyimpanan fakta bagi perusahaan. Jika terjadi kesalahan
pemrogaman di dalam basis data, maka konsekuensinya akan dapat dirasakan oleh
pengguna dalam jumlah yang sangat besar. Karena alas an ini, perusahaan
menginginkan para programmer basis data-nya dipilih dari personel paling ahli
yang tersedia.Programer basis data sering kali menuliskan kode untuk memecah
dan/atau mengagresasikan data basis data. Seorang pengguna kemudian
men-download data yang telah dikumpulkan secara efisien ini dari sumber daya
computer perusahaan ke computer pribadinya. Salah satu keuntungan salah satu
keuntungan adalah basis data perusahaan hanya diakses satu kali saja, dan
pemrosesan basis data lebih lanjut akan terjadi hanya pada sumber daya
komputasi pengguna, sehingga memberikan tingkat efesiensi yang lebih tinggi
bagi penggunaan basis data. Keuntungan lainnya adalah bahwa pengguna tidak
perlu mengakses sepenuhnya basis data perusahaan, dan karena seseorang pengguna
akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan kesalahan dari pada
seseorang programmer basis data, maka basis data tersebut menjadi lebih aman.
Pengguna
Akhir
Pengguna akhir tidak dapat diabaikan
sebagai personel penting yang berinteraksi dengan basis data. Mereka membuat
laporan dan formulir memberikan query kepada basis data dan menggunakan jawaban
dari basis data mereka untuk pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi
perusahaan dari unsure pokok lingkungannya. Peranti lunak system manajemen basis
data telah mengalami evolusi dengan mendorong interaksi oleh para pengambil
keputusan. pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana cara membuat kode dari
bahasa query terstruktur. Formulir query-by-example memungkinkan poengguna
memilih beberapa pilihan dan menjalankan query. Semakin mudahnya penggunaan
telah menimbulkan kenaikan penggunaan oleh pengguna terakhir, yang selanjutnya
dapat menyebabkan meningkatnya jumlah kesalahan yang dilakukan oleh pengguna
akhir.
System
manajemen basis data membuat asumsi-asumsi mengenai apa yang diinginkan oleh
pengguna pada saat mereka meng-klik melalui antar muka basis data. Kecuali jika
pengguna mengetahui asumsi-asumsi yang dibuat, data yang ditampilkan mungkin
bukanlah hal yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Pengguna memerlukan
pelatihan dalam system basis data sehingga sumber daya basis data akan dapat
menjadi aset yang sebenarnya dalam pengambilan keputusan.
.
H. Menempatkan Sistem Manajemen Basis Data
dalam Perspektif
Sistem manajemen basis data atau
DBMS merupakan perangkat lunak yang dapat melakukan utilisasi dan mengola
koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga di rancang untuk melakukan
manipulasi data secara lebih muda. Sebelum adanya DBMS, data pada umumnya
disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan,
mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis
dan efisien.
Melalui manajemen basis data,
memungkinkan bagi kita untuk membuat sebuah basis data, memelihara isisnya dan
menyebarkan data kepada khalayak pengguna
yang luas tanpa harus menggunakan pemrograman komputer dengan biaya yang
mahal.setiap teknologi informasi memiliki keuntungan dan kerugiannya
masing-masing dan begitu juga sistem manajemen basis data.
Kelebihan
dari DBMS antara lain adalah:
a. Kepraktisan DBMS menyediakan media
penyimpan permanen yang berukuran kecil namun
banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
b. Kecepatan. Komputer dapat mencari dan
menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
c. Mengambil data secara cepat, praktis
d. Meningkatkan keamaanan data
e. Mengurangi kejemuan; Pekerjaan yang
berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak merasakannya.
f. Update to date; Informasi yang
tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
g. Memudahkan pengguna dalam menggali
informasi dari kumpulan data
h. Mengurangi duplikasi data atau data
redundancy
i. Meningkatkan keamanan data
j. Memudahkan pengguna dalam menggali
informasi dari kumpulan data
k. Meningkatkan pemeliharaan data melalui
independensi data
Kelemahan-kelemahan
DBMS antara lain:
a. Biaya Kebutuhan untuk medapatkan
perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya
pemeliharaan dan sumber daya manusia
yang mengelola basis data tersebut.
b. Mempekerjakan dan mempertahankan DBA
c. Sangat kompleks. Sistem basis data
lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah
terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
d. Memerlukan suatu skill tertentu untuk
bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperolehh
struktur dan relasi data yang optimal.
e. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik
eksternal disc maupun internal memory agar DBMS dapat bekerja cepat dan
efisien.
f. Kebutuhan akan sumber daya resources
biasanya cukup tinggi.
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Manajemen sumber daya data, yaitu sebuah
aktivitas manajerial yang mengaplikasikan teknologi sistem informasi seperti
manajemen database, gudang data, dan alat manajemen data lainnya dalam tugas
untuk mengelola sumber daya data organisasi agar dapat memenuhi kebutuhan
informasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan bisnis mereka. Struktur basis
data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data menjadi lebih efisien.
Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu sistem manajemen basis
data.
Sistem manajemen basis data (DBMS) adalah
suatu peranti lunak yang menyimpan struktur basis data, data itu sendiri ,
hubungan di antara data di dalam basis data, nama-nama formulir, jenis-jenis
data, angka di belakang desimal, jumlah karakter, nilai-nilai default, dan
seluruh uraian field lainnya.
Keuntungan
DBMS :
a. Kepraktisan DBMS menyediakan media
penyimpan permanen yang berukuran kecil
b. Kecepatan.
c. Mengambil data secara cepat, praktis
d. Meningkatkan keamaanan data
e. Mengurangi kejemuan
f. Update to date
g. Memudahkan pengguna dalam menggali
informasi dari kumpulan data
h. Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
i. Meningkatkan keamanan data
j. Memudahkan pengguna dalam menggali
informasi dari kumpulan data
k. Meningkatkan pemeliharaan data melalui
independensi data
Kelemahan-kelemahan
DBMS antara lain:
a. Biaya Kebutuhan untuk medapatkan
perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal
b. Mempekerjakan dan mempertahankan DBA
c. Sangat kompleks.
d. Memerlukan suatu skill tertentu untuk
bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperolehh
struktur dan relasi data yang optimal.
e. Memerlukan kapasitas penyimpanan baik
eksternal disc maupun internal memory agar DBMS dapat bekerja cepat dan
efisien.
f. Kebutuhan akan sumber daya resources
biasanya cukup tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Reymond,
MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat
http://danar-pake.blogspot.com/2010/11/konsep-data-mencakup-hirarki-data.html
"Putra,
Y. M., (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah Sistem Informasi
Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar