Sistem
Pengambilan Keputusan
![Image result for logo umb](https://mercubuana.ac.id/en/images/zt_bravi/logo_baru_umb.jpg)
Disusun Oleh
Theresia
Magdalena
43218110075
Universitas
Mercu Buana
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
sanpaikan kepada Tuhan YME yang telah memberikan petunjuk Nya dalam
menyelesaikan makalah ini. Adapun latar belakang penulis membuat TUGAS SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Sebagai dosen mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen.
Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam rangka
penyelesaikan proposal ini, selain itu kerja sama yang baik diantara semua
pihak yang terlibat dengan penulis membuat proposal ini dapat terselesaikan
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Seperti kata pepatah,
tidak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih
jauh dari sempurna, masih banyak hal yang kurang dalam penulisan proposal ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
penulis dapat memperbaikinya. Harapan penulis, semoga proposal ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua.
Jakarta,
02 Desember 2019.
Sistem Informasi dan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas pada pihak manajemen
§ Nilai Bisnis dari Pengambilan
Keputusan yang Telah Ditingkatkan
Perusahaan dapat menentukan sejumlah keputusan pokok dimana
investasi sistem baru mungkin dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusannya. Berbagai keputusan diambil pada semua tingkatan dalamperusahaan,
dan beberapa keputusan ini sifatnya umum, rutin, dan banyak. Walaupun nilai
dari peningkatan setiap keputusan kecil, meningkatkan ratusan ribu keputusan
yang “kecil” ini menghasilkan nilai tahunan yang sangat besar dalam bisnis.
§ Jenis Keputusan
Keputusan diklasifikasikan sebagai keputusan terstruktur,
semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
1.
Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tidak terstruktur adalah keputusan yang mengambil
keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk
memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak
rutin, serta tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang
disetujui bersama dalam pengambilannya.
2.
Keputusan Terstruktur
Keputusan tidak terstruktur adalah kebalikan dari keputusan
tidak terstruktur yaitu sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur
yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan
masih bari. Banyak keputusan memiliki elemen-elemen dari kedua jenis keputusan
ini.
3.
Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang hanya sebagian
masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui
bersama.
Manajer senior, manajer tingkat menengah, manajer operasional,
dan para karyawan mempunyai jenis keputusan dan kebutuhan informasi yang
berbeda.
§ Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan banyak
langkah, Simon (1960) menyatakan ada empat tahapan berbeda dalam pengambilan
keputusan, yaitu: kecerdasan, rancangan, pilihan, dan implementasi. Tahapan
pengambilan keputusan diantaranya : kecerdasan, rancangan, pilihan, dan
implementasi(lihat gambar)
Proses pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi empat tahapan.
1. Kecerdasan
Kecerdasan terdiri
atas menemukan, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang terjadi pada
organisasi- mengapa maslah itu terjadi, dimana, dan akibat apa yang dialami.
2. Rancangan
Rancangan melibatkan
identifikasi dan pecarian berbagai solusi masalah.
3. Pilihan
Pilihan adalah tentang
memilih alternatif solusi yang ada.
4. Implementasi
Implementasi dalah
tentang membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap mengawasi
seberapa baik kerja solusi tersebut.
§ Manajer dan Pengambilan
Keputusan dalam Dunia Nyata
Sistem pendukung pengambilan keputusan dapat mengahasilkan
pengambilan keputusan yang lebih baik oleh manajer dan karyawan, di atas
rata-rata ROI perusahaan, dan profitabilitas yang lebih jauh lebih tinggi.
Walaupun demikian, sistem informasi tidak dapat meningkatkan semua jeni
keputusan yanga ada dalam suatu organisasi.
§ Peran Manajer
Para manajer memainkan peran penting dalam organisasi. Tanggung
jawab mereka adalah mengambil keputusan, membuat laporan, menghadiri rapat,
hingga merencanakan pesta ulang tahun. Kita dapat memahami fungsi manajer dan
perannya dengan lebih baik dengan cara meningkatkan perilaku manajer gaya
klasik dan kontemporer.
v Manajer Gaya Klasik
Manajer gaya klasik menjelakan apa yang
dilakukan manajer. Model manajemen klasik menjelaskan fungsi manajerial secara
formal, tetapi tidak menunjukkan apa yang dilakukan para manajer secara
terperinci saat mereka merencanakan.memutuskan sesuatu, dan mengendalikan
pekerja orang lain.Lima fungsi klasik dari manajer yaitu merencanakan,
mengorganisasikan, mengoordinasikan, memutuskan dan mengendalikan.
v Model Keperilakuan
Model keperilakuan menyatakan bahwa perilaku manajer yang
sebenarnya terlihat lebih tidak sistematis, lebih informal, kurang reflektif,
lebih reaktif, dan kurang terorganisasi dengan baik daripada yang kita percayai
dalam kerangka model klasik.
v Peran Manajerial
Peran manajerial adalah perkiraan-perkiraan aktivitas yang
seharusnya dilakukan para manajer dalam organisasi.
v Peran Interpersonal
Dalam peran ini manajer bertindak sebagai figur utama dalam
organisasi ketika mereka mewakili perusahaan mereka kepada dunia luar dan
melakukan tugas-tugas simbolik, seperti memberikan penghargaan kepada karyawan.
Manajer bertindak sebagai pemimpin, memberikan motivasi, nasihat, dan mendukung
bawahannya.
v Peran Pengambilan Keputusan
Dalam peran pengambilan keputusan mereka bertindak sebagai
wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, mengenai
gangguan-gangguan yang muncul dalam organisasi.Manajer mengambil
keputusan. Dalam peran pengambil keputusan (decisional role), mreke
bertindak sebagai wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru,
menangani gangguan-gangguan yang muncul dalam organisasi; mengalokasikan sumber
daya kepada para staf yang membutuhkan; dan menegosiasikan konflik dan menjadi
penengah antara kelompok-kelompok yang bertikai.
§ Pengambilan Keputusan dalam
Dunia Nyata
Ketika kita dapat melihat bahwa sistem
informasi tidak dapat membantu semua peran manajerial.Dan dalam
peran manajerial di mana ssitem informasi dapat membantu mengambil keputusan,
investasi dalam teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil yang
positif. Ada tiga alasan utama: kualitas informasi, penyaringan manajemen, dan
budaya organisasi.
1.
Kualitas Informasi
Keputusan-keputasan yang berkualitas tinggi membutuhkan
membutuhkan onformasi berkualitas tinggi.
2.
Penyaringan Manajer
Walaupun dengan informasi yang tepat waktu dan akurat, ada
manajer yang dapat mengambil keputusan buruk. Manajer menerima informasi
melalui berbagai tahap penyaringan yang masuk akal tentang dunia di sekitar
mereka. Manajer mempunyai perhatian tertentu, fokus pada jenis maslah dan
solusi tertentu, dan mempunyai bias-bias yang menolak informasi yang tidak
sesuai dengan konsep awalnya.
3.
Budaya Organisasi
Organisasi adalah birokrasi dengan kemampuan dan kompetensi
terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat menentukan. Ketika
lingkungan berubah dengan perusahaan perlu mengadopsi model bisnis baru untuk
bertahan, kekuatan yang besar dalam organisasi menolak pengambilan
keputusan untuk perubahan besar.
Sistem untuk Mendukung Keputusan
Beberapa model yang berbeda tentang apa yang biasanya dilakukan
manajer dalam organisasi menunjukkan bagaimana sistem informasi dapat digunakan
untuk mendukung proses-proses manajerial. Model klasik sebelumnya mengenai
aktivitas manajerial mengarah pada fungsi merencanakan, mengorganisasikan,
mengkoordinasikan, memutuskan, dan mengendalikan. Penelitan-Penelitian terbaru
yang memerhatikan perilaku aktual dari manajer mendapati bahwa aktivitas
manajer sesungguhnya sangat terpecah-pecah, bervariasi, dan singkat durasinya.
Manajer-manajer berpindah sangat cepat dan intensif dari satu masalah ke
masalah lain. Manajer menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengejar sasaran
dan agenda pribadinya, dan manajer-manajer dewasa ini tidak telalu berani
mengambil keputusan mengenai kebijakan yang menyeluruh dan besar.
Teknologi infromasi menyediakan perangkat baru bagi manajer
untuk melaksanakan peran lama dan peran baru mereka, memungkinkan mereka untuk
mengawasi, merencanakan, dan meramalkan dengan lebih tepat dan cepat dari
sebelumnya dan untuk merespons perubahan lingkungan bisnis dengan
lebih cepat. Sistem informasi telah banyak berguna untuk manajer dalam memberkan
dukungan bagi peran mereka dalam menyebarkan informasi, menjadi penghubung
antara berbagai tingkatan organisasi, dan mengalokasikan sumber-sumber daya.
Namun, beberapa peran manajerial tidak dapat dibantu oleh system informasi, dan
keberhasilan system informasi dalam mendukung pengambilan keputusan tidak
terstruktur tidaklah terlalu baik.
Ada lima jenis sistem untuk mendukung keputusan yang berbeda
jenis dan tingkat yang lebih dijelaskan, yaitu: sistem informasi manajemen
(SIM), sistem pendukung keputusan (DSS), nilai bisnis DSS, visualisasi data dan
sistem informasi geografis (GIS), sistem pendukung keputusan pelanggan berbasis
web.
§ Sistem Informasi Manajemen
(SIM)
Sistem informasi manajemen secara khusus menghasilkan laporan
yang sifatnya tetap dan rutin berdasarkan data yang diperoleh dan dirangkum
dari sistem pemrosesan transaksi perusahaan. Laporan SIM adalah laporan
perkecualian, hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus dan luar biasa,
seperti ketika kuota penjualan untuk suatu wilayah tertentu jatuh di bawah
tingkat yang diperkirakan, atau karyawan telah melebihi batas pengeluaran
tunjangan perawatan giginya. Kini banyak laporan semacam itu yang dapat
diperoleh secara online melalui internet, dan laporan SIM lainnya hanya dapat
diperoleh berdasarkan permintaan.
§ Sistem Pendukung Keputusan
(DSS)
Sistem pendukung keputusan (DSS) mendukung analisis masalah
semiterstruktur dan tidak terstruktur. DSS di masa paling awalnya sangatlah
digerakan oleh model, menggunakan beberapa jenis model untuk menunjukkan analisis
“bagaimana jika” dan analisis lainnya. Kemampuan analisis DSS didasarkan pada
teori atau model yang kuat, digabungkan dengan suatu antarmuka pengguna yang
baik yang membuat sistem tersebut mudah digunakan.
Komponen-komponen DSS adalah basis data DSS, antarmuka pengguna,
dan sistim peranti lunak DSS : yang digerakkan oleh model dan oleh data. DSS
dapat mendukung pengambilan keputusan dalam penentuan harga, manajemen rantai
pasokan, dan CRM, selain juga meomodelkan scenario bisnis alternative. DSS yang
diarahkan pada pelanggan dan juga manajer menjadi semakin banyak tersedia di
Web. Sebuah kategori khusus DSS yang dinamakan system informasi gegrafis (GIS)
menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisa dan menampilkan data
untuk merencanakan dan pengambilan keputusan dengan peta digital.
Sistem pendukung ini membantu pengambilan
keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat
analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan
pengguna kedalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan
yang semi atau tidak terstruktur.
DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu
dengan kemampuan komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
DSS diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas
kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam
pengambilan keputusannya.
DSS juga memungkinkan para manajer untuk
melihat dampak-dampak yang mungkin timbul dari berbagai keputusan yang diambil
yang disebut model yang dapat memperkirakan dampak sebuah keputusan.
Sebagaicontoh: Para calon Bupati/Walikota suatu daerah dalam rangka
suatuPilkada menjanjikan akan menggratiskan biaya pendidikan sampai tingkat
tertentu atau menggratiskan biaya pengobatan ditingkat Puskemas, maka dampak
keputusan tersebut diperkirakan jumlah pemilih akan meningkat secara
signifikan, atau justru para pemilih sama sekali tidak mempercayainya karena
hanya dianggap sebagai janji kosong belaka.
Model tersebut tidak dapat menentukan apakah janji kampanye tersebut merupakan suatu keputusan terbaik, mereka hanya dapat menentukan apa yang mungkin terjadi jika keputusan itu dibuat.DSS dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajement terutama menyajikan informasi mengenai kinerja aktivitas untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan kegiatan.
Kadangkala laporan sistem informasi manajemen ini merupakan laporan eksepsi (exception reports), yaitu hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus. Sistem informasi manajemen yang tradisional umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak (hard copy reports). Dewasa ini, pelaporan yang semacam itu dapat diperoleh secara on-line melalui intranet dan mungkin lebih banyak lagi laporan yang dapat dihasilkan berdasarkan kebutuhan.
Model tersebut tidak dapat menentukan apakah janji kampanye tersebut merupakan suatu keputusan terbaik, mereka hanya dapat menentukan apa yang mungkin terjadi jika keputusan itu dibuat.DSS dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajement terutama menyajikan informasi mengenai kinerja aktivitas untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan kegiatan.
Kadangkala laporan sistem informasi manajemen ini merupakan laporan eksepsi (exception reports), yaitu hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus. Sistem informasi manajemen yang tradisional umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak (hard copy reports). Dewasa ini, pelaporan yang semacam itu dapat diperoleh secara on-line melalui intranet dan mungkin lebih banyak lagi laporan yang dapat dihasilkan berdasarkan kebutuhan.
Jika SIM menyajikan kepada penggunanya data atau informasi untuk
pengambilan keputusan yang sudah pasti dan tetap (terstruktur atau rutin), maka
DSS menyajikan seperangkat kemampuan untuk keputusan yang sifatnya tidak
terstruktur,di mana DSS lebih menekankan pada pengambilan keputusan atas
situasi yang dengan cepat mengalami perubahan, kondisi yang memerlukan
fleksibilitas, dan berbagai keputusan untuk respon yang segera.
Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven DSS dan Data-drivenDSS.
Jenis DSS yang pertama merupakan suatu sistem yang berdiri sendirit erpisah
dari sistem informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan
langsung oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan dari
divisi sistem informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan
berdasarkan model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan
tampilan pengguna yang membuat model ini mudah untuk digunakan.
Contoh dari model-driven DSS ini
yang dipergunakan diperusahaan pelayaran yaitu voyage estimating decision
support systems. DSS ini mempunyai kemampuan/kapabilitas untuk
menghitung rincian pelayaran baik untuk masalah keuangan maupun perhitungan
teknis. Penghitungan aspek keuangan meliputi biaya untuk pelayaran (bahan
bakar, upah pekerja, dan modal yang dibutuhkan), tarif angkut untuk berbagai
tipe pengiriman kargo, dan biaya pelabuhan. Rincian teknis meliputi faktorf-actor
yang berhubungan dengan masalah pelayaran, seperti: kapasitas kargo, kecepatan,
jarak, konsumsi bahan bakar dan kebutuhan air, serta pola bongkar muat.
Sistem ini dapat menjawab berbagai pertanyaan,seperti: Kapal
mana yang digunakan untuk memberikan keuntungan yang maksimum? Berapa kecepatan
optimal yang dapat memaksimumkan keuntungan? Apa tipe dari bongkar muat yang
optimal? DSS ini dapat dioperasikan dalam sebuah desktop komputer yang
menyajikan system menu yang membuat pengguna mudah untuk memasukkan data
atau mendapatkan informasi
Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS, menganalisis sejumlah besar data yang
ada atau tergabung di dalam sistem informasi organisasi.
§ Komponen DSS
Komponen utama dari DSS adalah basis data DSS, antarmuka
pengguna, dan sistem peranti lunak DSS. Basis data DSS dapat berupa basis data
kecil dalam PC atau gudang data yang besar.
DSS ini membantu untuk proses pengambilan
keputusan dengan memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan informasi yang
bermanfaat dari data yang tersimpan di dalam database yang besar.
Banyak organisasi atau perusahaan mulai membangun DSS ini untuk memungkinkan
para pelanggannya memperoleh data dari website-nya atau
data dari system informasi organisasi yang ada. Decision Support Systems meliputi
berbagai komponen yang termuat didalam sistem pendukung ini, yaitu:
§ Basis data DSS adalah
sekumpulan data yang sekarang dan historis dari sejumlah aplikasi atau
kelompok. Basis data DSS dapat berupa basis data kecil dalam PC yang berisi
sebagian data perusahaan yang telah diunduh dan mungkin digabungkan dengan data
eksternal.
§ Antarmuka pengguna DSS
memberikan kemudahan berinteraksi antar pengguna sistem dan peranti lunak DSS.
§ Sistem peranti lunak
DSS adalah berisi peranti lunak yang digunakan untuk menganalisis data. Ini
dapat berisi berbagai perangkat OLAP, perangkat panggalian data, atau
sekumpulan model matematis dan analitis yang dapat dengan mudah diakses oleh
pengguna DSS.
§ Membuat Tabel Privot
Spreadsheet untuk Membantu Pengambilan Keputusan
Peranti lunak spreadsheet berguna untuk membantu para manajer
mendeteksi dan memahami pola dalam data. Peranti lunak spreadsheet mempunyai
perangkat yang bagus yang disebut tabel pivot, yang mengategorikan dan
merangkum data dengan sangat cepat. Tabel pivot secara sederhana adalah tabel
yang menampilkan dua dimensi atau lebih dari data dalam format yang
tepat. PivotTable Wizard Excel membuat tabel pivot untuk Anda. Fungsi ini
berada dalam menu data. Ketika anda mengeklik PivotTable and PivotChart Report
pada menu data excel dan menunjukan kepada excel di mana data Anda berada dan
jenis laporan apa yang Anda inginka.
PivotTable Wizard pada Excel memudahkan analisis daftar dan
basis data dengan melakukan drag dan drop elemen dari Field List pada era
PivotTable.
Kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan
untuk menganalisis data, seperti: On-Line Analytical Processing
(OLAP) tools, dataminingtools,
atau kumpulan dari model-model matematika dan analisa yangmudah untuk diakses
oleh para pengguna DSS. Model ini dapat berupa model fisik (model rancangan
ruang kerja, taman, dan model pesawatterbang), model perhitungan matematika (seperti:
persamaan,alogaritma, anuitas, cicilan bunga kredit), atau model verbal
(seperti:deskripsi suatu prosedur untuk penulisan suatu perintah
kerja/order).
Masing-masing DSS dibangun untuk seperangkat tujuan tertentu dan akan menghasilkan berbagai kumpulan model tergantung pada kebutuhan dan tujuannya.
Masing-masing DSS dibangun untuk seperangkat tujuan tertentu dan akan menghasilkan berbagai kumpulan model tergantung pada kebutuhan dan tujuannya.
Perangkat lunak sistem DSS yang umum juga
dapat berupa model statistik yang memuat berbagai fungsi statistik, antara
lain: means,medians, deviations, dan scatter plots.
Perangkat lunak ini memiliki kapabilitas untuk memproyeksikan ke depan mengenai
outcomes dengan cara menganalisis sekumpulan data.
DSS banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS untuk membantu mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat.
DSS banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS untuk membantu mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat.
Berikut beberapa contoh organisasi atau perusahaan yang
memanfaatkanDSS dalam aktivitas operasi atau usaha yang dilaksanakan:
Jenis Industri
|
Tujuan Penerapan DSS
|
Industri Asuransi
|
Menentukan pola penutupan asuransi dan deteksi kemungkinan
kecurangan (fraud).
|
Industri Perbankan
|
Memperbarui profil atau data nasabah.
|
Perusahaan Manufaktur
|
Menentukan kebutuhan persediaan bahan baku yang paling optimal
dan efisien.
|
Pertumbuhan volume kegiatan/transaksi secara
elektronis yang meningkat tajam telah mendorong banyak organisasi untuk
mengembangkan DSS di mana pelanggan dan pegawai dapat mengambil manfaat dari
sumber-sumber informasi yang tersedia di internet dan kapabilitas dari website yang memungkinkan komunikasi untuk
berbagaiaktivitas.
Beberapa DSS memang difasilitasikan untuk
membantu manajemen, namun tersedia pula DSS yang mampu untuk menarik pelanggan
dengan cara menyediakan berbagai informasi dan alat yang dapat membantu mereka
untuk mengambil keputusan pada saat mereka menyeleksi jasa dan produk.Banyak
orang tertarik dalam melakukan proses pembelian barang atau jasa menggunakan
mesin pencari internet (search engines) atau on-linecatalogs, web directories, e-mail, atau
alat-alat lainnya untuk menentukan lokasi informasi yang dibutuhkan dalam
rangka membantunya dalam proses pengambilan keputusan.
Web-base dDSS telah menjadi sesuatu yang populer dan
sangat memberikan manfaat yang besar bagi para anggota atau pelanggan yang
dituju organisasi atau perusahaan tersebut. Dari uraian di atas mengenai DSS,
maka beberapa karakteristik dan kapabilitas DSS yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
1.
Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan,
terutama dalam situasi semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.
2.
Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai
tingkatanmanajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke
tingkatmanajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
3.
DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan prosespengambilan
keputusan yang harus dilakukan.
4.
DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna
dapatmenambah, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau menatakembali
elemen-elemen dasar.
5.
Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas
yangbesar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untukdigunakan.
6.
DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusandengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas
hasil,serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan.
7.
Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas
seluruhlangkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.
8.
Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem
yangsederhana oleh mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem yang lebihbesar,
biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari spesialis sisteminformasi.
9.
DSS biasanya menggunakan model-model dalam analisis
situasipengambilan keputusan yang mudah untuk dioperasikan olehpengguna.
Manajer membuat banyak keputusan untuk
mengatasi masalah. Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan
mempergunakan kerangka berpikir seperti model sistem perusahaan yang umum dan
model lingkungan. Dengan mengikuti pendeketan sistem untuk menyelesaikan
masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
Proses pemecahan masalah terdiri atas empat
elemen dasar, yaitu :
1.
standar,
2.
informasi,
3.
batasan, dan
4.
solusi alternatif.
Jika proses ini diikuti, pemilihan
alternatif yang terbaik tidak selalu dicapai melalui analisis logis saja dan
penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala.
Tindakan
alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi
permasalahan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan perusahaan :
1. Identifikasi
permasalahan yang dihadapi
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa suatu “permasalahan
yang sudah dikenali hakikatnya dengan tepat sesungguhnya sudah separo
terpecahkan.” Ungkapan ini mempunyai tiga implikasi, yaitu:
a)
Bahwa mutlak perlu
mengenali secara mendasar situasi problematik yang menimbulkan
ketidakseimbangan dalam kehidupan organisasi atau perusahaan.
b)
Pengenalan secara
mendasar berarti “akar” penyebab timbulnya ketidakseimbangan harus digali
sedalam-dalamnya.
c)
Mengambil keputusan
tidak boleh puas hanya dengan diagnosis gejala-gejala yang segera tampak. Jika
hanya gejala yang diidentifikasikan, sangat mungkin “terapinya” pun hanya mampu
menghilangkan gejala tersebut. Padahal yang harus dihilangkan adalah “sumber
penyakitnya”.
2. Pengumpulan
data
Berangkat dari pandangan bahwa pengambilan keputusan
memerlukan dukungan informasi yang lengkap, mutakhir, dapat dipercaya, dan
diolah dengan baik. Berarti bahwa dalam pengumpulan data ada tiga hal yang
mutlak mendapat perhatian, yaitu:
a)
Pentingnya menggali
data dari semua sumber yang layak digali, baik secara internal maupun secara
eksternal. Dari segi inilah harus dilihat pentingnya akses bagi para pengolah
data terhadap semua sumber data.
b)
Pentingnya untuk
menjamin bahwa data yang dikumpulkan relevan dengan permasalahan yang hendak
diatasi.
c)
Bahwa mutu data yang
dikumpulkan haruslah setinggi mungkin sehingga informasi yang dihasilkan akan
bermutu tinggi pula.
3. Analisis
data
Analisis data harus mampu menunjukkan berbagai alternatif
yang mungkin ditempuh untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, analisis data
diarahkan pada pembentukan persepsi yang sama diantara berbagai pihak tentang
arti data yang dimiliki, dengan demikian memberikan interpretasi yang sama
tentang data tersebut.
4. Analisis
berbagai alternatif
Salah satu tantangan ya ng dihadapi dalam mengambil
keputusan ialah menemukan jawaban yang paling tepat terhadap pertanyaan: Apakah
dalam mengambil keputusan harus selalu terdapat berbagai alternatif? Pertanyaan
ini penting karena jika seorang pengambil keputusan dihadapkan kepada hanya
satu alternatif dan ia memutuskan untuk menggunakan alternatif tersebut, yang
bersangkutan sudah mengambil keputusan. Bahkan teori pengambilan keputusan
mengatakan bahwa jika seseorang memutuskan untuk tidak mengambil keputusan, tindakannya
itu adalah pengambilan keputusan juga.
5. Pemilihan
alternatif
Jika dilakukan dengan cermat, analisis berbagai
alternatif akan “memberi petunjuk” tentang alternatif yang sebaiknya digunakan
karena akan membuahkan solusi yang paling efektif. Alternatif di pilih dengan
demikian, merupakan alternatif yang tampaknya paling baik. Pengalaman mengambil
keputusan di masa lalu dan keyakinan bahwa keputusan yang diambil adalah
keputusan yang terbaik.
6. Implementasi
(pelaksanaan)
Apakah alternatif yang dipilih merupakan pilihan yang
terbaik atau tidak diuji pada waktu digunakan dalam arti mampu tidaknya
menghilangkan situasi permasalahan dan apakah permasalahan yang dihadapi
tersebut dapat dipecahkan secara efektif atau tidak.
7. Evaluasi
(penilaian)
Hasil pelaksanaan memerlukan penilaian yang objektif,
rasional dan berdasarkan tolok ukur yang baku. Seperti dimaklumi, hasil
penilaian dapat menunjukkan bahwa hasil yang di capai melampaui harapan,
sekedar sesuia dengan sasaran atau kurang dari sasaran. Kesemuanya itu menjadi
bahan penting dalam mengelola organisasi atau perusahaan di masa depan.
Jika ke 7 cara tersebut kurang efektif maka gunakan
alternatif lain yaitu Sistem Pengambilan Keputusan(DSS)
Komponen-komponen DSS adalah basis data DSS, antarmuka
pengguna, dan sistim peranti lunak DSS : yang digerakkan oleh model dan oleh
data. DSS dapat mendukung pengambilan keputusan dalam penentuan harga,
manajemen rantai pasokan, dan CRM, selain juga meomodelkan scenario bisnis
alternative. DSS yang diarahkan pada pelanggan dan juga manajer menjadi semakin
banyak tersedia di Web. Sebuah kategori khusus DSS yang dinamakan system
informasi gegrafis (GIS) menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisa
dan menampilkan data untuk merencanakan dan pengambilan keputusan dengan peta
digital.
Sistem pendukung ini
membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model
dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan
tampilan pengguna kedalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan
yang semi atau tidak terstruktur.
Apabila terdapat konflik kepentingan,
bagaimana tindakan yang harus ditempuh oleh manajemen perusahaan?
1.
Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak
terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan
atau pengumuman melalui loudspeaker.
2.
Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi
lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan
komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan
3.
Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan,
pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam
organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi
Jelaskan juga bagaimana
langkah-langkah manajemen dalam mengatasi konflik kepentingan yang terjadi di
perusahaan?
Tahapan
Dalam Mengatasi Konflik Kepentingan Mengunakan Pemanfaatan DSS jika konflik
yang terjadi di perusahaan ternyata harus diselesaikan dengan system informasi
alternatif
1. Tahap Pemahaman
Sebuah
proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan mempelajari
masalah terhadap lingkungan yang memerlukan data à mengolah data à mengujinya à
menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok masalah à mencari solusi à bergerak
dari tingkat sistem ke subsistem.
2.
Tahap Perancangan
Sebuah
proses pengembangan, analisis dan pencarian alternatif tindakan atau solusi
yang mungkin untuk di ambil/ di lakukan à Identifikasi dan mengevaluasi
alternative
3. Tahap Pemilihan
Sebuah
proses pemilihan salah satu alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap
perancangan untuk menentukan arah tindakan dengan memperhatikan
kriteria-kriteria berdasar tujuan yang dapat dicapai pada tahap berikutnya à
memilih solusi terbaik
4. Tahap Penerapan
Sebuah
proses untuk melaksanakan dan menerapkan alternatif tindakan yang dipilih untuk
menyelesaikan permasalahan yang telah di identifikasi à Menerapkan solusi dan
membuat tindak lanjut.
CONTOH PENGEMBANGAN DSS PADA
PT.TELKOM
PENGGUNAAN
DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM
Di
dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang
tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam
periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan
keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan
karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat
cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat
suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom
dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data
dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service
akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis.
Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan
pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom,
karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan
customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui
saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja
yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama
saran tentang Telkom Speedy apakah itu
melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan
adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan
dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga
dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi
PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi
customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan
keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT.
Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom
(RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung
ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi
kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.
SISTEM
PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI PT. TELKOM
GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN PT.
TELKOM
Dalam
pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa
tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi
ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari
perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan
perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).
Tugas
akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat
bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari
hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus
urutan/peringkat peserta Co-op.
Hasil
pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan
membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes
wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah
prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung
pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 %
dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel
adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon
peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat
lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis
bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server
apache.
Perancangan
Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu
Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari kelompok kami, yaitu DSS sangat bermanfaat bagi PT. Telkom karena DSS
dapat mempermudah PT.Telkom untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang
dirasakan oleh konsumen itu sendiri, dan PT.Telkom juga dapat dengan cepat
menanggapi keluhan tersebut. Selain itu, DSS juga bermanfaat untuk penerimaan
peserta co-op PT.Telkom karena dengan adanya DSS system penerimaan dapat
berjalan dengan cepat dan dibantu oleh Perangkat lunak ini diimplementasikan
dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan
data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Yananto Mihadi. (2018).
Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Implementasi Sistem Informasi.
FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)
Putra,
Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar