Minggu, 01 Desember 2019

SIM : Sistem Pengambilan Keputusan


Sistem Pengambilan Keputusan

       Image result for logo umb



Disusun Oleh
Theresia Magdalena
43218110075

Universitas Mercu Buana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Akuntansi
2019

KATA PENGANTAR

                         Puji syukur penulis sanpaikan kepada Tuhan YME yang telah memberikan petunjuk Nya dalam menyelesaikan makalah ini. Adapun latar belakang penulis membuat TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si Sebagai dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
                       Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam rangka penyelesaikan proposal ini, selain itu kerja sama yang baik diantara semua pihak yang terlibat dengan penulis membuat proposal ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
                         Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, masih banyak hal yang kurang dalam penulisan proposal ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat memperbaikinya. Harapan penulis, semoga proposal ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua.



                                                                                                      Jakarta, 02 Desember 2019.





Sistem Informasi dan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam bisnis biasanya terbatas pada pihak manajemen
§  Nilai Bisnis dari Pengambilan Keputusan yang Telah Ditingkatkan
Perusahaan dapat menentukan sejumlah keputusan pokok dimana investasi sistem baru mungkin dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusannya. Berbagai keputusan diambil pada semua tingkatan dalamperusahaan, dan beberapa keputusan ini sifatnya umum, rutin, dan banyak. Walaupun nilai dari peningkatan setiap keputusan kecil, meningkatkan ratusan ribu keputusan yang “kecil” ini menghasilkan nilai tahunan yang sangat besar dalam bisnis.
§  Jenis Keputusan
Keputusan diklasifikasikan sebagai keputusan terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
1.      Keputusan Tidak Terstruktur
Keputusan tidak terstruktur adalah keputusan yang mengambil keputusannya harus memberikan penilaian, evaluasi, dan pengertian untuk memecahkan masalahnya. Setiap keputusan ini adalah baru, penting, dan tidak rutin, serta tidak ada pengertian yang dipahami benar atau prosedur yang disetujui bersama dalam pengambilannya.
2.      Keputusan Terstruktur
Keputusan tidak terstruktur adalah kebalikan dari keputusan tidak terstruktur yaitu sifatnya berulang dan rutin, dan melibatkan prosedur yang jelas dalam menanganinya, sehingga tidak perlu diperlakukan seakan-akan masih bari. Banyak keputusan memiliki elemen-elemen dari kedua jenis keputusan ini.
3.      Keputusan Semiterstruktur
Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang hanya sebagian masalahnya mempunyai jawaban yang jelas tersedia dengan prosedur yang disetujui bersama.
b1
Manajer senior, manajer tingkat menengah, manajer operasional, dan para karyawan mempunyai jenis keputusan dan kebutuhan informasi yang berbeda.
§  Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan banyak langkah, Simon (1960) menyatakan ada empat tahapan berbeda dalam pengambilan keputusan, yaitu: kecerdasan, rancangan, pilihan, dan implementasi. Tahapan pengambilan keputusan diantaranya : kecerdasan, rancangan, pilihan, dan implementasi(lihat gambar)
b2
Proses pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi empat tahapan.
1.      Kecerdasan
Kecerdasan terdiri atas menemukan, mengidentifikasi, dan memahami masalah yang terjadi pada organisasi- mengapa maslah itu terjadi, dimana, dan akibat apa yang dialami.
2.      Rancangan
Rancangan melibatkan identifikasi dan pecarian berbagai solusi masalah.
3.      Pilihan
Pilihan adalah tentang memilih alternatif solusi yang ada.
4.      Implementasi
Implementasi dalah tentang membuat alternatif yang dipilih dapat bekerja, dan tetap mengawasi seberapa baik kerja solusi tersebut.
§  Manajer dan Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata
Sistem pendukung pengambilan keputusan dapat mengahasilkan pengambilan keputusan yang lebih baik oleh manajer dan karyawan, di atas rata-rata ROI perusahaan, dan profitabilitas yang lebih jauh lebih tinggi. Walaupun demikian, sistem informasi tidak dapat meningkatkan semua jeni keputusan yanga ada dalam suatu organisasi.
§  Peran Manajer
Para manajer memainkan peran penting dalam organisasi. Tanggung jawab mereka adalah mengambil keputusan, membuat laporan, menghadiri rapat, hingga merencanakan pesta ulang tahun. Kita dapat memahami fungsi manajer dan perannya dengan lebih baik dengan cara meningkatkan perilaku manajer gaya klasik dan kontemporer.
v  Manajer Gaya Klasik
Manajer gaya klasik menjelakan apa yang dilakukan manajer. Model manajemen klasik menjelaskan fungsi manajerial secara formal, tetapi tidak menunjukkan apa yang dilakukan para manajer secara terperinci saat mereka merencanakan.memutuskan sesuatu, dan mengendalikan pekerja orang lain.Lima fungsi klasik dari manajer yaitu merencanakan, mengorganisasikan, mengoordinasikan, memutuskan dan mengendalikan.
v  Model Keperilakuan
Model keperilakuan menyatakan bahwa perilaku manajer yang sebenarnya terlihat lebih tidak sistematis, lebih informal, kurang reflektif, lebih reaktif, dan kurang terorganisasi dengan baik daripada yang kita percayai dalam kerangka model klasik.
v  Peran Manajerial
Peran manajerial adalah perkiraan-perkiraan aktivitas yang seharusnya dilakukan para manajer dalam organisasi.
v  Peran Interpersonal
Dalam peran ini manajer bertindak sebagai figur utama dalam organisasi ketika mereka mewakili perusahaan mereka kepada dunia luar dan melakukan tugas-tugas simbolik, seperti memberikan penghargaan kepada karyawan. Manajer bertindak sebagai pemimpin, memberikan motivasi, nasihat, dan mendukung bawahannya.
v  Peran Pengambilan Keputusan
Dalam peran pengambilan keputusan mereka bertindak sebagai wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, mengenai gangguan-gangguan yang muncul dalam organisasi.Manajer mengambil keputusan.   Dalam peran pengambil keputusan (decisional role), mreke bertindak sebagai wirausahawan dalam mengusulkan jenis-jenis aktivitas baru, menangani gangguan-gangguan yang muncul dalam organisasi; mengalokasikan sumber daya kepada para staf yang membutuhkan; dan menegosiasikan konflik dan menjadi penengah antara kelompok-kelompok yang bertikai.
§  Pengambilan Keputusan dalam Dunia Nyata
Ketika kita dapat melihat bahwa sistem informasi tidak dapat membantu semua peran manajerial.Dan dalam peran manajerial di mana ssitem informasi dapat membantu mengambil keputusan, investasi dalam teknologi informasi tidak selalu menghasilkan hasil yang positif. Ada tiga alasan utama: kualitas informasi, penyaringan manajemen, dan budaya organisasi.
1.      Kualitas Informasi
Keputusan-keputasan yang berkualitas tinggi membutuhkan membutuhkan onformasi berkualitas tinggi.
2.      Penyaringan Manajer
Walaupun dengan informasi yang tepat waktu dan akurat, ada manajer yang dapat mengambil keputusan buruk. Manajer menerima informasi melalui berbagai tahap penyaringan yang masuk akal tentang dunia di sekitar mereka. Manajer mempunyai perhatian tertentu, fokus pada jenis maslah dan solusi tertentu, dan mempunyai bias-bias yang menolak informasi yang tidak sesuai dengan konsep awalnya.
3.      Budaya Organisasi
Organisasi adalah birokrasi dengan kemampuan dan kompetensi terbatas untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat menentukan. Ketika lingkungan berubah dengan perusahaan perlu mengadopsi model bisnis baru untuk bertahan, kekuatan yang besar dalam organisasi menolak pengambilan keputusan  untuk perubahan besar.
Sistem untuk Mendukung Keputusan
Beberapa model yang berbeda tentang apa yang biasanya dilakukan manajer dalam organisasi menunjukkan bagaimana sistem informasi dapat digunakan untuk mendukung proses-proses manajerial. Model klasik sebelumnya mengenai aktivitas manajerial mengarah pada fungsi merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, memutuskan, dan mengendalikan. Penelitan-Penelitian terbaru yang memerhatikan perilaku aktual dari manajer mendapati bahwa aktivitas manajer sesungguhnya sangat terpecah-pecah, bervariasi, dan singkat durasinya. Manajer-manajer berpindah sangat cepat dan intensif dari satu masalah ke masalah lain. Manajer menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengejar sasaran dan agenda pribadinya, dan manajer-manajer dewasa ini tidak telalu berani mengambil keputusan mengenai kebijakan yang menyeluruh dan besar.
Teknologi infromasi menyediakan perangkat baru bagi manajer untuk melaksanakan peran lama dan peran baru mereka, memungkinkan mereka untuk mengawasi, merencanakan, dan meramalkan dengan lebih tepat dan cepat  dari sebelumnya dan  untuk merespons  perubahan lingkungan bisnis dengan lebih cepat. Sistem informasi telah banyak berguna untuk manajer dalam memberkan dukungan bagi peran mereka dalam menyebarkan informasi, menjadi penghubung antara berbagai tingkatan organisasi, dan mengalokasikan sumber-sumber daya. Namun, beberapa peran manajerial tidak dapat dibantu oleh system informasi, dan keberhasilan system informasi dalam mendukung pengambilan keputusan tidak terstruktur tidaklah terlalu baik.
Ada lima jenis sistem untuk mendukung keputusan yang berbeda jenis dan tingkat yang lebih dijelaskan, yaitu: sistem informasi manajemen (SIM), sistem pendukung keputusan (DSS), nilai bisnis DSS, visualisasi data dan sistem informasi geografis (GIS), sistem pendukung keputusan pelanggan berbasis web.
§  Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen secara khusus menghasilkan laporan yang sifatnya tetap dan rutin berdasarkan data yang diperoleh dan dirangkum dari sistem pemrosesan transaksi perusahaan. Laporan SIM adalah laporan perkecualian, hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus dan luar biasa, seperti ketika kuota penjualan untuk suatu wilayah tertentu jatuh di bawah tingkat yang diperkirakan, atau karyawan telah melebihi batas pengeluaran tunjangan perawatan giginya. Kini banyak laporan semacam itu yang dapat diperoleh secara online melalui internet, dan laporan SIM lainnya hanya dapat diperoleh berdasarkan permintaan.
§  Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
Sistem pendukung keputusan (DSS) mendukung analisis masalah semiterstruktur dan tidak terstruktur. DSS di masa paling awalnya sangatlah digerakan oleh model, menggunakan beberapa jenis model untuk menunjukkan analisis “bagaimana jika” dan analisis lainnya. Kemampuan analisis DSS didasarkan pada teori atau model yang kuat, digabungkan dengan suatu antarmuka pengguna yang baik yang membuat sistem tersebut mudah digunakan.
Komponen-komponen DSS adalah basis data DSS, antarmuka pengguna, dan sistim peranti lunak DSS : yang digerakkan oleh model dan oleh data. DSS dapat mendukung pengambilan keputusan dalam penentuan harga, manajemen rantai pasokan, dan CRM, selain juga meomodelkan scenario bisnis alternative. DSS yang diarahkan pada pelanggan dan juga manajer menjadi semakin banyak tersedia di Web. Sebuah kategori khusus DSS yang dinamakan system informasi gegrafis (GIS) menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisa dan menampilkan data untuk merencanakan dan pengambilan keputusan dengan peta digital.
Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna kedalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya.
DSS juga memungkinkan para manajer untuk  melihat dampak-dampak yang mungkin timbul dari berbagai keputusan yang diambil yang disebut  model yang dapat memperkirakan dampak sebuah keputusan. Sebagaicontoh: Para calon Bupati/Walikota suatu daerah dalam rangka suatuPilkada menjanjikan akan menggratiskan biaya pendidikan sampai tingkat tertentu atau menggratiskan biaya pengobatan ditingkat Puskemas, maka dampak keputusan tersebut diperkirakan jumlah pemilih akan meningkat secara signifikan, atau justru para pemilih sama sekali tidak mempercayainya karena hanya dianggap sebagai janji kosong belaka.
Model tersebut tidak dapat menentukan apakah janji kampanye tersebut merupakan suatu keputusan terbaik, mereka hanya dapat menentukan apa yang mungkin terjadi jika keputusan itu dibuat.DSS dimaksudkan untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajement terutama menyajikan informasi mengenai kinerja aktivitas untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan kegiatan.
Kadangkala laporan sistem informasi manajemen ini merupakan laporan eksepsi (exception reports), yaitu hanya menyoroti kondisi-kondisi yang khusus. Sistem informasi manajemen yang tradisional umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak (hard copy reports). Dewasa ini, pelaporan yang semacam itu dapat diperoleh secara on-line melalui intranet dan mungkin lebih banyak lagi laporan yang dapat dihasilkan berdasarkan kebutuhan.
Jika SIM menyajikan kepada penggunanya data atau informasi untuk pengambilan keputusan yang sudah pasti dan tetap (terstruktur atau rutin), maka DSS menyajikan seperangkat kemampuan untuk keputusan yang sifatnya tidak terstruktur,di mana DSS lebih menekankan pada pengambilan keputusan atas situasi yang dengan cepat mengalami perubahan, kondisi yang memerlukan fleksibilitas, dan berbagai keputusan untuk respon yang segera.
Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven DSS dan  Data-drivenDSS. Jenis DSS yang pertama merupakan suatu sistem yang berdiri sendirit erpisah dari sistem informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan langsung oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan dari divisi sistem informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan berdasarkan model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan tampilan pengguna yang membuat model ini mudah untuk digunakan.
Contoh dari model-driven DSS ini yang dipergunakan diperusahaan pelayaran yaitu voyage estimating decision support systems. DSS ini mempunyai kemampuan/kapabilitas untuk menghitung rincian pelayaran baik untuk masalah keuangan maupun perhitungan teknis. Penghitungan aspek keuangan meliputi biaya untuk pelayaran (bahan bakar, upah pekerja, dan modal yang dibutuhkan), tarif angkut untuk berbagai tipe pengiriman kargo, dan biaya pelabuhan. Rincian teknis meliputi faktorf-actor yang berhubungan dengan masalah pelayaran, seperti: kapasitas kargo, kecepatan, jarak, konsumsi bahan bakar dan kebutuhan air, serta pola bongkar muat.
Sistem ini dapat menjawab berbagai pertanyaan,seperti: Kapal mana yang digunakan untuk memberikan keuntungan yang maksimum? Berapa kecepatan optimal yang dapat memaksimumkan keuntungan? Apa tipe dari bongkar muat yang optimal? DSS ini dapat dioperasikan dalam sebuah desktop komputer yang menyajikan system  menu yang membuat pengguna mudah untuk memasukkan data atau mendapatkan informasi
Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS, menganalisis sejumlah besar data yang ada atau tergabung di dalam sistem informasi organisasi.
§  Komponen DSS
b3
Komponen utama dari DSS adalah basis data DSS, antarmuka pengguna, dan sistem peranti lunak DSS. Basis data DSS dapat berupa basis data kecil dalam PC atau gudang data yang besar.
DSS ini membantu untuk proses pengambilan keputusan dengan memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersimpan di dalam database yang besar. Banyak organisasi atau perusahaan mulai membangun DSS ini untuk memungkinkan para pelanggannya memperoleh data dari website-nya atau data dari system informasi organisasi yang ada. Decision Support Systems meliputi berbagai komponen yang termuat didalam sistem pendukung ini, yaitu:
§  Basis data DSS adalah sekumpulan data yang sekarang dan historis dari sejumlah aplikasi atau kelompok. Basis data DSS dapat berupa basis data kecil dalam PC yang berisi sebagian data perusahaan yang telah diunduh dan mungkin digabungkan dengan data eksternal.
§  Antarmuka pengguna DSS memberikan kemudahan berinteraksi antar pengguna sistem dan peranti lunak DSS.
§  Sistem peranti lunak DSS adalah berisi peranti lunak yang digunakan untuk menganalisis data. Ini dapat berisi berbagai perangkat OLAP, perangkat panggalian data, atau sekumpulan model matematis dan analitis yang dapat dengan mudah diakses oleh pengguna DSS.
§  Membuat Tabel Privot Spreadsheet untuk Membantu Pengambilan Keputusan
Peranti lunak spreadsheet berguna untuk membantu para manajer mendeteksi dan memahami pola dalam data. Peranti lunak spreadsheet mempunyai perangkat yang bagus yang disebut tabel pivot, yang mengategorikan dan merangkum data dengan sangat cepat. Tabel pivot secara sederhana adalah tabel yang menampilkan dua dimensi atau lebih dari data dalam format yang tepat.  PivotTable Wizard Excel membuat tabel pivot untuk Anda. Fungsi ini berada dalam menu data. Ketika anda mengeklik PivotTable and PivotChart Report pada menu data excel dan menunjukan kepada excel di mana data Anda berada dan jenis laporan apa yang Anda inginka.
b4
PivotTable Wizard pada Excel memudahkan analisis daftar dan basis data dengan melakukan drag dan drop elemen dari Field List pada era PivotTable.
Kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis data, seperti: On-Line Analytical Processing (OLAP) tools, dataminingtools, atau kumpulan dari model-model matematika dan analisa yangmudah untuk diakses oleh para pengguna DSS. Model ini dapat berupa model fisik (model rancangan ruang kerja, taman, dan model pesawatterbang), model perhitungan matematika (seperti: persamaan,alogaritma, anuitas, cicilan bunga kredit), atau model verbal (seperti:deskripsi suatu prosedur untuk penulisan suatu  perintah kerja/order).
Masing-masing DSS dibangun untuk seperangkat tujuan tertentu dan akan menghasilkan berbagai kumpulan model tergantung pada kebutuhan dan tujuannya.
Perangkat lunak sistem DSS yang umum juga dapat berupa model statistik yang memuat berbagai fungsi statistik, antara lain: means,medians, deviations, dan scatter plots. Perangkat lunak ini memiliki kapabilitas untuk memproyeksikan ke depan mengenai outcomes dengan cara menganalisis sekumpulan data.
DSS banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS untuk membantu mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan cara yang lebih akurat.
Berikut beberapa contoh organisasi atau perusahaan yang memanfaatkanDSS dalam aktivitas operasi atau usaha yang dilaksanakan:
Jenis Industri
Tujuan Penerapan DSS
Industri Asuransi
Menentukan pola penutupan asuransi dan deteksi kemungkinan kecurangan (fraud).
Industri Perbankan
Memperbarui profil atau data nasabah.
Perusahaan Manufaktur
Menentukan kebutuhan persediaan bahan baku yang paling optimal dan efisien.

Pertumbuhan volume kegiatan/transaksi secara elektronis yang meningkat tajam telah mendorong banyak organisasi untuk mengembangkan DSS di mana pelanggan dan pegawai dapat mengambil manfaat dari sumber-sumber informasi yang tersedia di internet dan kapabilitas dari website yang memungkinkan komunikasi untuk berbagaiaktivitas.
Beberapa DSS memang difasilitasikan untuk membantu manajemen, namun tersedia pula DSS yang mampu untuk menarik pelanggan dengan cara menyediakan berbagai informasi dan alat yang dapat membantu mereka untuk mengambil keputusan pada saat mereka menyeleksi jasa dan produk.Banyak orang tertarik dalam melakukan proses pembelian barang atau jasa menggunakan mesin pencari internet (search engines) atau on-linecatalogs, web directories, e-mail, atau alat-alat lainnya untuk menentukan lokasi informasi yang dibutuhkan dalam rangka membantunya dalam proses pengambilan keputusan.
Web-base dDSS telah menjadi sesuatu yang populer dan sangat memberikan manfaat yang besar bagi para anggota atau pelanggan yang dituju organisasi atau perusahaan tersebut. Dari uraian di atas mengenai DSS, maka beberapa karakteristik dan kapabilitas DSS yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1.      Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutama dalam situasi semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.
2.      Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatanmanajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke tingkatmanajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
3.      DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan prosespengambilan keputusan yang harus dilakukan.
4.      DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapatmenambah, menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau menatakembali elemen-elemen dasar.
5.      Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yangbesar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untukdigunakan.
6.      DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusandengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil,serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan.
7.      Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruhlangkah proses pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.
8.      Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yangsederhana oleh mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem yang lebihbesar, biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari spesialis sisteminformasi.
9.      DSS biasanya menggunakan model-model dalam analisis situasipengambilan keputusan yang mudah untuk dioperasikan olehpengguna.

Manajer membuat banyak keputusan untuk mengatasi masalah. Penyelesaian masalah dicapai melalui empat tahapan dasar dan mempergunakan kerangka berpikir seperti model sistem perusahaan yang umum dan model lingkungan. Dengan mengikuti pendeketan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
Proses pemecahan masalah terdiri atas empat elemen dasar, yaitu : 
1.      standar,
2.      informasi,
3.      batasan, dan
4.      solusi alternatif. 
 Jika proses ini diikuti, pemilihan alternatif yang terbaik tidak selalu dicapai melalui analisis logis saja dan penting untuk membedakan antara permasalahan dan gejala.
Tindakan alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mengatasi permasalahan pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuhan perusahaan :
1. Identifikasi permasalahan yang dihadapi
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa suatu “permasalahan yang sudah dikenali hakikatnya dengan tepat sesungguhnya sudah separo terpecahkan.” Ungkapan ini mempunyai tiga implikasi, yaitu:
a)      Bahwa mutlak perlu mengenali secara mendasar situasi problematik yang menimbulkan ketidakseimbangan dalam kehidupan organisasi atau perusahaan.
b)      Pengenalan secara mendasar berarti “akar” penyebab timbulnya ketidakseimbangan harus digali sedalam-dalamnya.
c)      Mengambil keputusan tidak boleh puas hanya dengan diagnosis gejala-gejala yang segera tampak. Jika hanya gejala yang diidentifikasikan, sangat mungkin “terapinya” pun hanya mampu menghilangkan gejala tersebut. Padahal yang harus dihilangkan adalah “sumber penyakitnya”.
2. Pengumpulan data
Berangkat dari pandangan bahwa pengambilan keputusan memerlukan dukungan informasi yang lengkap, mutakhir, dapat dipercaya, dan diolah dengan baik. Berarti bahwa dalam pengumpulan data ada tiga hal yang mutlak mendapat perhatian, yaitu:
a)      Pentingnya menggali data dari semua sumber yang layak digali, baik secara internal maupun secara eksternal. Dari segi inilah harus dilihat pentingnya akses bagi para pengolah data terhadap semua sumber data.
b)      Pentingnya untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan relevan dengan permasalahan yang hendak diatasi.
c)      Bahwa mutu data yang dikumpulkan haruslah setinggi mungkin sehingga informasi yang dihasilkan akan bermutu tinggi pula.
3. Analisis data
Analisis data harus mampu menunjukkan berbagai alternatif yang mungkin ditempuh untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, analisis data diarahkan pada pembentukan persepsi yang sama diantara berbagai pihak tentang arti data yang dimiliki, dengan demikian memberikan interpretasi yang sama tentang data tersebut.
4. Analisis berbagai alternatif
Salah satu tantangan ya ng dihadapi dalam mengambil keputusan ialah menemukan jawaban yang paling tepat terhadap pertanyaan: Apakah dalam mengambil keputusan harus selalu terdapat berbagai alternatif? Pertanyaan ini penting karena jika seorang pengambil keputusan dihadapkan kepada hanya satu alternatif dan ia memutuskan untuk menggunakan alternatif tersebut, yang bersangkutan sudah mengambil keputusan. Bahkan teori pengambilan keputusan mengatakan bahwa jika seseorang memutuskan untuk tidak mengambil keputusan, tindakannya itu adalah pengambilan keputusan juga.
5. Pemilihan alternatif
Jika dilakukan dengan cermat, analisis berbagai alternatif akan “memberi petunjuk” tentang alternatif yang sebaiknya digunakan karena akan membuahkan solusi yang paling efektif. Alternatif di pilih dengan demikian, merupakan alternatif yang tampaknya paling baik. Pengalaman mengambil keputusan di masa lalu dan keyakinan bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik.
6. Implementasi (pelaksanaan)
Apakah alternatif yang dipilih merupakan pilihan yang terbaik atau tidak diuji pada waktu digunakan dalam arti mampu tidaknya menghilangkan situasi permasalahan dan apakah permasalahan yang dihadapi tersebut dapat dipecahkan secara efektif atau tidak.
7. Evaluasi (penilaian)
Hasil pelaksanaan memerlukan penilaian yang objektif, rasional dan berdasarkan tolok ukur yang baku. Seperti dimaklumi, hasil penilaian dapat menunjukkan bahwa hasil yang di capai melampaui harapan, sekedar sesuia dengan sasaran atau kurang dari sasaran. Kesemuanya itu menjadi bahan penting dalam mengelola organisasi atau perusahaan di masa depan.
Jika ke 7 cara tersebut kurang efektif maka gunakan alternatif lain yaitu Sistem Pengambilan Keputusan(DSS)
Komponen-komponen DSS adalah basis data DSS, antarmuka pengguna, dan sistim peranti lunak DSS : yang digerakkan oleh model dan oleh data. DSS dapat mendukung pengambilan keputusan dalam penentuan harga, manajemen rantai pasokan, dan CRM, selain juga meomodelkan scenario bisnis alternative. DSS yang diarahkan pada pelanggan dan juga manajer menjadi semakin banyak tersedia di Web. Sebuah kategori khusus DSS yang dinamakan system informasi gegrafis (GIS) menggunakan teknologi visualisasi data untuk menganalisa dan menampilkan data untuk merencanakan dan pengambilan keputusan dengan peta digital.
Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna kedalam satu sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
Apabila terdapat konflik kepentingan, bagaimana tindakan yang harus ditempuh oleh manajemen perusahaan?
1.      Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman melalui loudspeaker.
2.      Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancer dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan
3.      Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi
Jelaskan juga bagaimana langkah-langkah manajemen dalam mengatasi konflik kepentingan yang terjadi di perusahaan?

Tahapan Dalam Mengatasi Konflik Kepentingan Mengunakan Pemanfaatan DSS jika konflik yang terjadi di perusahaan ternyata harus diselesaikan dengan system informasi alternatif
      
1.   Tahap Pemahaman
Sebuah proses pemahaman terhadap masalah dengan mengidentifikasi dan mempelajari masalah terhadap lingkungan yang memerlukan data à mengolah data à mengujinya à menjadikan petunjuk dalam menemukan pokok masalah à mencari solusi à bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.

 2.  Tahap Perancangan
Sebuah proses pengembangan, analisis dan pencarian alternatif tindakan atau solusi yang mungkin untuk di ambil/ di lakukan à Identifikasi dan mengevaluasi alternative

3.   Tahap Pemilihan
Sebuah proses pemilihan salah satu alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perancangan untuk menentukan arah tindakan dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasar tujuan yang dapat dicapai pada tahap berikutnya à memilih solusi terbaik

4.   Tahap Penerapan
Sebuah proses untuk melaksanakan dan menerapkan alternatif tindakan yang dipilih untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di identifikasi à Menerapkan solusi dan membuat tindak lanjut.

CONTOH PENGEMBANGAN DSS PADA PT.TELKOM

PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM
Di dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS) sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal ini PT TELKOM membuat  suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis. Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang Telkom Speedy  apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung. Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu, membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada pada PT.Telkom.

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN PESERTA CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM
Dalam pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan perusahaan (tahap-II).
Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT , dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.
Hasil pengujian prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004. Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi. Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom Kandatel Yogyakarta)



                                                KESIMPULAN                  

Kesimpulan dari kelompok kami, yaitu DSS sangat bermanfaat bagi PT. Telkom karena DSS dapat mempermudah PT.Telkom untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang dirasakan oleh konsumen itu sendiri, dan PT.Telkom juga dapat dengan cepat menanggapi keluhan tersebut. Selain itu, DSS juga bermanfaat untuk penerimaan peserta co-op PT.Telkom karena dengan adanya DSS system penerimaan dapat berjalan dengan cepat dan dibantu oleh Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.








DAFTAR PUSTAKA

Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Implementasi Sistem Informasi.  FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.)

Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3).

Diklat, Badan. 2015. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan. http://diklat.jogjaprov.go.id/v2/kegiatan/artikel/item/87-pemecahan-masalah-dan-pengambilan-keputusan. Diakses Pada Tanggal 8 Mei 2015.


Organisasi, Komunikasi. 2013. MANAJEMEN KONFLIK DALAM ORGANISASI. https://communicationista.wordpress.com/2010/02/07/manajemen-konflik-dalam-organisasi/. Diakses Pada Tanggal 7 Februari 2013.


Rimba, Celoteh, 2018. Langkah-langkah Manajemen untuk Menangani Konflik Organisasi. http://rimbaceloteh.blogspot.com/2016/02/langkah-langkah-manajemen-untuk.html. Diakses Pada Tanggal 4 April 2018.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar